Formulasi Gel Dari Ekstrak Etanol Kulit Kentang (Solanum tubererosum) Sebagai Anti Jerawat

Dosen STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Muthmainna B,S.Si,M.Si,Apt dan Rahmatullah Muin, S.Farm, M.Si Melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Penelitian dengan Judul “Formulasi Gel Dari Ekstrak Etanol Kulit Kentang (Solanum tubererosum) Sebagai Anti Jerawat” dengan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut
Bakteri penyebab jerawat antara lain Propionibacterium acnes ,dan Staphyl ococcus epidermis. Propionibacterium acnes merupakan flora normal dari kelenjar pilosebaseus kulit manusia, bakteri ini menyebabkan jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan system imun dan mendukung terjadinya jerawat. Banyak cara untuk menghilangkan jerawat mulai dari penggunaan obat-obat anti jerawat yang mahal, perawatan ke salon-salon kecantikan hingga cara  alami untuk menghilangkan masalah akibat jerawat seperti jeruk nipis,putih telur,lidabuaya, bawang putih dan kulit kentang. Kulit kentang merupakan bahan makanan, tidak banyak orang untuk memanfaatkannya dan di buang begitu saja. Kulit kentang diduga memiliki kandungan senyawa polifenol. Senyawa polifenol pada kulit kentang telah di uji aktivitas anti bakterinya terhadap bakteri Propionibacterium.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membuat sediaan gel dari ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberozun  L.) dan mengetahui kestabilan fisik sediaan.
Dari hasil uji pendahuluan karbopol dipilih sebagai gelling agen yang akan di di gunakan dalam  formula karena dari uji pendahuluan memiliki sifat gel yang baik (organoleptrik, homogenitas, waktu kering, ph, daya sebar).Proses pembuatan gel dibuat dengan cara menimbang nipagin sebanyak 0,07 gram yang berfungsi sebagai pengawet dalam sediaan gel, karbopol 1,5 gram yang berfungsi sebagai bahan dasar pemebentuk gel, ekstrak kulit kentang sebanyak 1,5 gram yang merupakan zat aktif, gliserin 2,5 gram berfungsi sebagai penstabil sediaan gel, propilenggliko 1,2 gram berfungsi sebagai humektan, di cukupkan dengan aquadest sebanyak 30 gram.
Pada uji evaluasi hasi pengamatan organoleptik menunjunkan bahwa formula 1 dengan konsentrasi 5 % menghasilkan sediaan yang kental, berbau khas kentang, dan berwarna coklat, uji organoleptik di dapatkan hasil yang sama pada formula 10% dan 15.
Hasil pengamatan homogenitas menunjukkan hasil yang sama dari ke tiga formula, dimana hasil dari formula 5%, 10%, l5% yang di dapatkan adalah homogen, hal ini di tandai dengan tidak adanya gumpalan atau butiran kasar pada sediaan yang dibuat.
Hasil pengamatan pada uji waktu mengering di dapatkan hasil dari formula 5% pada R1 1 menit 30 detik, R2 1 menit 42 detik, R3 2 menit 10 detik, untuk konsentrasi 10% di dapatkan hasil pada R1 3 menit 10 detik, R2 3 menit 23 detik, R3 2 menit 52 detik, sementara formula dengan konsentrasi 15 % pada R1 3menit 36 detik, R2 3 menit 34 detik, R3 1 menit 32 detik.,
Hasil pengamatan pada uji pH menunjukkan hasil yang sama dari ke tiga formula, dimana hasil dari formula dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% adalah 6.
Hasil pengamatan uji daya sebar pada konsentrasi 5 % untuk replika satu 4,3 cm / 4,3 cm, replika 2 di dapatkan hasil 6,5 cm / 6,2 cm, dan replika 3 di dapatkan hasil 6,5cm / 6,2 cm. Untuk konsentrasi 10%  pada replika 1 di dapatkan hasil 2,5 cm / 2,5 cm, replika 2 dengan hasil 4,5 cm / 4,7 cm, dan replika 3 dengan hasil 3,1 cm  /  3,1 cm. Untuk konsentrasi 15% pada reoplika 1 di dapatkan hasil 2,4 cm / 2,3 cm, replika 2 di dapatkan hasil 2,7 cm / 2,7 cm, dan replika 3 di hasilkan 3,1 cm / 2,9 cm.
Hasil pengamatan pada uji iritasi di dapatkan hasil yang sama pada semua konsentarasi, dimana hasilnya adalah tidak adanya tanda-tanda merah, gatal, atau rasa panas panas pada kulit pada kulit.

Proses Ekstraksi Kulit Kentang

Hasil Ekstraksi

Gel Konsentrasi 5%

Gel Konsentrasi 10%

Gel Konsentrsi 15%

Pengujian Daya Sebar dan Homogenitas

Uji PH

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »