Apt.,Ferna Indrayani S.Si., M.Si., dan Apt.,Reski Yalatri Wirastuty S.Farm.,M.Si adalah Dosen tetap STIKES Nani Hasanuddin Makassar, telah melakukan penelitian dengan judul "Pengujian Aktivitas Anti Tuberculosis Secara In Vitro, Skrining Fitokimia Dan Standarisasi Bunga Tembelekan (Lantana camara L)". Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan Laboratorium Biologi Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menular dan menyerang paru-paru. Peningkatan pada jumlah pasien yang terdiagnosa tuberkulosis disebabkan oleh beberapa faktor resiko, dan salah satunya adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengosumsi obat secara teratur yang dikarenakan lama pengobatan yakni kurang lebih dari 6 bulan sehingga seringkali terjadi resistensi. Penggunaan obat sintesis untuk penyakit tuberculosis sampai saat ini telah memprihatinkan dikarenakan banyaknya resisten untuk pengobatannya dengan jangka waktu yang cukup lama maka dari itu dibutuhkan pengobatan alternative yakni penggunaan obat tradisional, salah satunya adalah tembelekan.
Tembelekan merupakan habitus semak-perdu, tumbuhan liar yang berakar tunggang dengan batang muda berbentuk segiempat berwarna hijau dan berbulu, batang tua berwarna cokelat keputihan dengan duri tertempel pada batang. Salah satu bagian tumbuhan tembelekan yang dapat dijadikan obat tradisional adalah bunga. Bunga tembelekan secara turun temurun telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit dalam dan batuk. Cara penggunaannya diambil lima genggam bunga segar tembelekan, kemudian dicuci bersih selanjutnya dikeringkan. Kemudian sampel yang telah kering dimasak dengan tiga gelas air, dimasak sampai mendidih kemudian di saring, filtrat didinginkan dan siap untuk diminum.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode eksperimental yang dilakukan secara observasi langsung di laboratorium dengan beberapa tahapan yaitu identifikasi atau determinasi bunga tembelakan, pengambilan sampel, pengumpulan, pembuatan, pengolahan simplisia, ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi, skrining fitokimia, pengujian standarisasi dengan menggunakan parameter spesifik dan non spesifik, dan pengujian aktivitas antituberculosis terhadap pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis H37RV secara in vitro.
Skrining Fitokimia
Uji skrining fitokimia pada bunga tembelakan (Lantana camara) Linn untuk menganalisis golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalam ekstrak etanol bunga tembelakan yang dapat berperan sebagai antituberculosis. Hasil skrining fitokimia pada bunga tembelakan (Lantana camara Linn) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan hasil pada tabel diatas maka dapat dilihat bahwa senyawa yang terkandung dalam bunga tembelakan (Lantana camara) Linn yaitu adanya kandungan senyawa metabolit didalamnya yakni senyawa alkaloid dengan menggunakan beberapa pereaksi, flavonoid, tannin, saponin, steroid, dan glikosida. Adanya senyawa metabolit sekunder dapat berpotensi sebagai antituberculosis atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis.
Standarisasi Parameter
Pengujian standarisasi dilakukan untuk menjamin kualitas ekstrak etanol bunga tembelakan (Lantana camara) Linn dan untuk melihat nilai parameter tertentu secara konstan (Depkes,2000) dan mengacu pada persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPOM RI. Pengujian standarisasi terdiri dari standarisasi parameter spesifik meliputi pemeriksaan organoleptic (bentuk, warna, bau dan rasa) sedangkan parameter non spesifik meliputi kadar air, kadar larut etanol, bobot jenis, susut pengeringan, kadar sari larut dalam air, kadar sari larut dalam etanol. Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Gambar 2. Hasil uji parameter spesifik |
Pada pemeriksaan organoleptic ekstrak tembelekan (Lantana camara Linn.) diperoleh hasil bahwa ekstrak tembelekan mempunyai bentuk yang kental, memiliki warna cokelat pekat sertabau yang aromatic dan mempunyai rasa yang sepat. Pada pemeriksaan organoleptic merupakan salah satu parameter spesifik yang mana digunakan panca indera yang bertujuan untuk pengenalan awal dengan cara subjektif dan sederhana.
Tabel Hasil penetapan parameter non spesifik |
Hasil penetapan susut pengering
ekstrak tembelekan sebesar 8,21% dimana sudah memenuhi persyaratan % susut
pengering <10% dan juga nilai ini menunjukkan jumlah senyawa yang menguap
pada saat pemanasan dimana susut pengering merupakan kadar bagian yang menguap
dari suatu zat selama proses pemanasan. Hasil penetapan kadar air dari serbuk simplisia adalah
sebesar 1,187 % maka kadar air yang
diperoleh memenuhi persyaratan batas kadar air yang telah ditetapkan yaitu
kurang dari 5% ekstrak bunga, hal ini menandakan bahwa tingkat kadar air
sudah optimal dan penyerapan air ke
dalam ekstrak pada saat penyimpanan sesuai sehingga tidak menyebabkan
pencemaran oleh pertumbuhan mikroba. Hasil penetapan kadar etanol sebesar 1,15% maka kadar
etanol yang didapatkan memenuhi persyaratan yaitu <12%. Hal ini menunjukkan
bahwa ekstrak lebih banyak terlarut dalam air yang disebabkan karena air mampu
menarik senyawa yang bersifat polar. Hasil penetapan bobot jenis sebesar 1,0028 g/ml.
Dimana bobot jenis memberikan batasan tentang besarnya massa persatuan volume
yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat (kental) yang
masih dapat dituang. Pengukuran kadar abu total menunjukkan jumlah bahan
anorganik atau mineral yang diperoleh 9,40% hal ini menandakan bahwa ekstrak
etanol bunga tembelakan mengandung mineral seperti magnesium, kalsium dan
natrium dan telah memenuhi syarat
standar kadar abu total yaitu kurang dari 16,6%. Kadar sari larut dalam air sebanyak 64,71% dan kadar
sari larut etanol sebesar 65,88%. Dimana kadar sari larut air dan kadar sari
larut etanol menunjukkan bahwa jumlah senyawa yang tersari dalam pelarut air
dan etanol dalam ekstrak bunga tembelekan telah memenuhi persyaratan dalam
Farmakope Indonesia.
Pengujian Aktivitas Anti Tuberculosis Secara In Vitro
Pengujian Aktivitas Anti Tuberculosis Secara In Vitro dilakukan untuk mengamati aktivitas ekstrak bunga tembelekan (Lantana camara L) terhadap pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis H37RV. Hasil Pengujian Aktivitas Anti Tuberculosis Secara In Vitro dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
EmoticonEmoticon