Pemanfaatan Potensi Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa. L) Sebagai Sediaan Gel Hand Sanitizer


Dosen STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jumasni Adnan, S.Farm.,Apt. dan Yusnita S.Si.,M.Si.,Apt. melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Penelitian dengan Judul "Pemanfaatan potensi limbah kulit bawang merah (Allium cepa. L) sebagai sediaan gel hand sanitizer" dengan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut.

Berbagai penyakit disebabkan oleh mikroorganisme, dan salah satu penyebarannya adalah melalui tangan. Tangan merupakan alat transmisi dari mikroorganisme, Gel hand sanitizer sebagai jalan keluar untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan karena lebih praktis dan mudah dibawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi sediaan gel yang stabil secara fisik dan memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Dalam penelitian ini dibuat 3 formulasi sediaan dengan perbandingan Hidroksi etil selilulose 0.5%, 1% dan 2% kemudian dilakukan pengujian stabilitas fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH dan daya sebar sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat kemudian dilakukan pengujian aktivitas antimikroba dengan metode sumuran.

Pengamatan organoleptik menunjukkan tidak adanya perubahan  warna, aroma/bau dan tekstur. Hasil Pengujian homogenitas pada formula dengan konsentrasi basis 0,5% ini tidak homogen, formula dengan konsentrasi basis 1% dan 2% homogen.  Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa sediaan gel hand sanitizertidak mengalami perubahan pH.  Pada pengujian  daya sebar gel dengan konsentrasi basis hidrksietil selulosa 1% memiliki nilai daya sebar tertinggi. namun Hasil  statistik uji T berpasangan statistik menunjukkan bahwa daya sebar sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat berbeda signifikan 0.043 (p<0.05), namun masih sesuai dengan rentang nilai spesifikasi daya sebar untuk sediaan semipadat yang baik.

Hasil Uji KHM menunjukkan Gel ekstrak etanol kulit bawang merah F1, F2 dan F3 termasuk dalam sediaan yang memberikan daya hambat kuat yaitu gel ekstrak etanol kulit bang merah F1 daya hambat sebesar 16mm, F2 dan F3 memilki daya hambat yang sama sebesar 14,33. dapat disimpulkan bahwa formulasi F2 (hidroksi etil selulosa 1 %)  memiliki stabilitas fisik yang yang terbaik namun formulasi  F1 (hidroksi etil selulosa 0,5 %)  paling efektif mrnghambat  bakteri Staphylococcus aureus.
Sampel kulit bawang merah

Penimbangan bahan

Pembuatan basis gel

 Hasil Gel 

Uji pH



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »