Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Ibu Tentang Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Pampang Kota Makassar

Syaipuddin, SKM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes dan Rusni Mato, S.Kep.,Ns.,M.Kes melaksanakan Penelitian dengan judul "Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Ibu Tentang Pemberian ASI Ekslusif " yang dilaksanakan di Puskesmas Pampang Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di bulan Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018. Tujuan penelitian ini adalah Untuk pengembangan keilmuan keperawatan, informasi tentang Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Ibu Tentang Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Pampang Kota Makassar.

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. (Depkes, 2007). Tujuan penelitian ini untuk mengindetifikasi umur, tingkat pendidikan, pengetahuan dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan study cros sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menyusui bayinya yang berkunjung di Puskesmas dengan jumlah sampel 107 responden ibu yang menyusui dari data yang dikumpulkan dari klien dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dengan cara aksidental sampling. Data di analisis dengan menggunakan uji chi-cquare dengan kemaknaan α< 0,05.

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi

ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.

Cakupan ASI Eksklusif Puskesmas Pampang Kota Makassar pada tahun 2014 sebanyak 374 orang, dan cakupan ibu yang menyusui pada tahun 2015 sebanyak 397 ibu, tetapi yang memberikan ASI Eksklusif hanya 277 orang, dan  jumlah ibu yang menyusui pada tahun 2016 sebanyak 955 orang, dan yang memberikan ASI Eksklusif hanya 676 orang. (Puskesmas Pampang Kota Makassar, 2016).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »