Optimalisasi Pemberian Imunisasi pada Bayi dan Balita


Irnawati,S.ST.,M.Keb melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat melalui kegiatan "Optimalisasi Pemberian Imunisasi pada Bayi dan Balita" yang dilaksanakan di Pustu Desa Tassese, Kab. Gowa. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan melalui beberapa masalah yang ada di lingkup masyarakat.

Anak merupakan buah hati yang sangat berharga bagi orang tua, yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Untuk mempersiap kan penerus bangs  tersebut, diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat fisik maupun mental sehingga bermanfaat untuk bangsa dan negara. Asuhan dan perlindungan terhadap penyakit yang dapat menghambat tumbuh kembang anak menuju dewasa yang berkualitas tinggi diperlukan dalam mewujudkan hal tersebut Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan pada tubuh dan mencegah penyakit serius yang mengancam jiwa. Selama beberapa minggu setelah kelahiran, bayi memiliki sistem perlindungan terhadap penyakit yang diturunan melalui plasenta dari ibunya sebelum lahir. Namun, perlindungan ini hanya bersifat sementara dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Untuk itulah pemberian imunisasi diperlukan guna memberikan kekebalan terhadap penyakit pada balita di atas ambang perlindungan 

Sikap, kepercayaan, dan perilaku kesehatan ibu juga merupakan hal yang penting, karena penggunaan sarana kesehatan oleh anak berkaitan erat dengan sikap, perilaku, dan kepercayaan ibu tentang kesehatan sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi status imunisasi. Masalah pengertian dan keikutsertaan orang tua dalam program imunisasi tidak akan menjadihalangan yang besar bila pendidikan yang memadai tentang hal tersebut diberikan. Berdasarkan penjelasan inilah Irnawati, S.ST.,M.Keb melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Optimalisasi Pemberian Imunisasi pada Bayi dan Balita.

Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat berbasis ipteks bagi masyarakat (ibM) ini adalah ibu yang mengikuti pendidikan kesehatan tentang imunisasi di Pustu Tassese dan PusKesmas Manuju, Sulawesi Selatan yang mana berdasarkan hasil survey Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 40/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jamnya terjadi 22 kematian Bayi dan balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. 
Oleh karena itu Depkes telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini..Berdasarkan pertimbangan ini maka sangant perlu mengajari ibu dan mengoptimalisasikan pemberian makanan pendamping ASI sesuai dengan rentang umur Bayi sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian Bayi. Esensi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis IbM ini adalah Memberi solusi dari permasalahan Ibu yang memiliki Bayi dan Balita di di Desa Tassese Kab. Gowa di bidang kesehatan.

Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :
  1. Ibu mengetahui dan memahami Manfaat dan pentingnya Imunisasi pada Bayi dab Balita 
  2. Ibu Mengetahui dan memahami Jenis-Jenis Imunisasi, efek samping, tanda imunisasi berhasil pada jenis  imunisasi tertentu dan waktu yang tepat untuk imunisasi.
  3. Ibu Mengetahui resiko yang bisa terjadi jika Bayi dan Balita tidak mendapatkan Imunisasi.
  4. Meningkatnya jumlah bayi dan balita yang mendapatkan Imunisasi sesuai umur
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi yang diberikan pada masyarakat di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, yang bertindak sebagai pemateri adalah Irnawati, S.ST., M.Keb dengan materi pendidikan kesehatan tentang Optimalisasi Pemberian imunisasi pada bayi dan balita di Desa Tassese Kecamatan Manuju kabupaten gowa dengan melibatkan 4 orang mahasiswa. Dengan adanya penyuluhan ini di harapkan akan menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Imunisasi pada bayi dan balita. Masyarakat sangat senang dengan kegiatan ini dan memperhatikan apa yang disampaikan.

Setelah diberikannya materi penyuluhan, maka satu bulan kemudian dilakukan evaluasi kepada masyarakat. Hasil evaluasi menunjukan bahwa masyarakat memahami dan bersedia untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi ketika sudah jadwal imunisasi. Hal ini diperkuat dengan meningkatnya jumlah bayi dan balita yang ikut serta dalam pemberian imunisasi, yaitu sebelum penyuluhan dari 45 bayi dan balita hanya 10 orang yang mau diberikan imunisasi dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 25 orang bayi dan balita yang ikut pemberian imubisasi dari 45 orang bayi dan balita.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »